Ilmuwan Inggris menciptakan sebuah skenario, mensimulasi perubahan yang terjadi ketika rotasai bumi berhenti berputar.
Sulit
bagi manusia membayangkan bumi yang statik selalu berada dalam keadaan
rotasi, kecepatan garis rotasi khatulistiwa adalah 1670 km/jam. Lantas,
apa yang akan tejadi jika rotasi bumi itu berhenti berputar ?
Baru-baru
ini, Michael Stevens, seorang ilmuwan asal Inggris merilis sebuah video
di YouTube, mengungkapkan skenario yang akan terjadi dimasa mendatang
jika bumi berhenti berputar. Dia menggambarkan dampak kehancuran
terhadap kehidupan saat bumi berhenti berputar.
Jika
bumi tiba-tiba berhenti berputar, lapisan atmosfer tetap berada dalam
kondisi aktif, dengan kecepatan garis rotasi khatulistiwa 1670 km/jam.
Ini menunjukkan bahwa, jika tiba saat itu akan terjadi fenomena kematian
umat manusia yang mengerikan, segala sesuatu di dua daerah kutub akan
mengalami perubahan drastis.
Pada
saat itu tubuh manusia akan menyusut menjadi seperti peluru kaliber 22,8
cm, dan bagaikan "rumput kering terbang dengan kecepatan supersonic"
begitu tersapu angin kencang, selain itu, angin kencang juga dapat
menghancurkan objek apa pun di sepanjang jalan yang dilaluinya.
Steven
mengatakan bahwa kecepatan angin kencang sangat cepat, nyaris seketika
itu seperti ledakan bom, membentuk badai global pada tingkat yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Hanya angin kencang dan friksi bumi saja
sudah cukup untuk menyebabkan kebakaran hebat dan pengikisan yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Sementara
itu, medan magnet bumi tidak akan ada lagi, umat manusia akan terkena
lingkungan radiasi pengion yang mematikan. Kedengarannya membuat kita
bergidik, namun, dalam miliaran tahun di masa depan, kemungkinan
terjadinya peristiwa mengerikan seperti itu "nyaris nol".
Bumi
akan berubah menjadi struktur bola yang sempurna, kecepatan rotasi saat
ini menyebabkan daerah khatulistiwa bumi mulai membengkak. Samudera
bumi akan disebar ulang, sejumlah besar wilayah akan digenangi banjir.
Jika
perputaran bumi melambat, setara dengan 365 hari rotasi satu minggu,
kondisi seperti ini disebut "Sun Synchronous", di setiap titik bumi akan
berada dalam keadaan siang atau malam hari sepanjang tahun. Jika
perputaran bumi berhenti sepenuhnya, maka setengahnya bumi akan berada
dalam kondisi siang, dan setengahnya lagi dalam keadaan malam sepanjang
tahun.
NASA menyebutkan bahwa ketika
kita bergerak di garis konstan sepanjang garis lintang bumi, kita akan
dapat menyaksikan posisi matahari di langit yang meningkat atau menurun
secara bertahap, sama seperti kita berdiri di suatu titik di bumi
melihat perubahan posisi matahari mengikuti perputaran bumi.
![](http://1.bp.blogspot.com/-NwD8NpT8WkM/UQrXdZDnoYI/AAAAAAAABas/BcdXX4cGths/s000/noimage.png)
Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments
0 komentar: