Senin, 15 September 2014

Wanita dan Teman Aliennya part 1





Unknown | Senin, September 15, 2014 | 0 Comments





debi-1 Wanita Amerika Debi Reynolds, dalam semur hidupnya telah beberapa kali berhubungan dengan alien. (Foto: Chen Lei / New Era)
Fenomena alien selalu menjadi perbincangan menarik yang tak kunjung habis. Beragam penampakannya dikisahkan langsung oleh para penyaksinya di berbagai belahan dunia. Mulai dari bentuk pesawat dan makhluknya juga beragam.
Dipercaya atau tidak, eksistensi alien semakin menguat dengan banyaknya kisah yang melatarbelakangi keberadaan makhluk-makhluk hidup selain manusia itu.
Berikut ini salah satu kisah berkaitan dengan alien. Kisah yang terjadi di Amerika Serikat. Dialami langsung oleh seorang wanita bernama Debi Reynolds. Ia menceritakan pertemuannya dengan alien sejak umur 3 tahun sampai 37 tahun.
Debi Reynolds dalam perjalanan hidupnya telah beberapa kali berhubungan dengan alien. Paling awal terjadi di masa kecilnya saat dia berusia 3 tahun. Terakhir kali terjadi ketika ia berusia 37 tahun. Tiga janinnya juga secara tidak sadar dibawa pergi oleh alien!
Beberapa tahun terakhir ini, pesawat UFO yang dianggap sebagai alat transportasi alien telah beberapa kali muncul di seluruh dunia. Sejumlah besar foto beredar di Internet.
Pada suatu malam di musim gugur pada 1998, kabut menyelimuti sebuah kota bernama Argillite di Timur Kentucky Amerika. Sekitar pukul 22:30 hingga 23:00, Debi Reynolds seorang wanita setempat yang berusia 37 tahun pergi ke sebuah bukit tidak jauh dari rumah untuk melihat gerhana bulan. Setelah sampai di sebuah bukit, begitu keluar dari pintu mobil, langit yang dipenuhi cahaya bulan, tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita.
Setelah itu muncul lagi cahaya di darat, tapi lebih terang dari cahaya bulan tadi. Debi mendongak ke atas, dia terkejut karena melihat ada sebuah benda besar di langit, sangat besar, besarnya hingga menutupi seluruh langit. Dia tidak bisa melihat tepinya. Debi menjelaskan bahwa jarak benda besar itu sekitar 500 sampai 1000 kaki (1 kaki 30 cm) dari daratan. Cahaya yang dipancarkan oleh benda rakasa itu menutupi semua lantai. Bagian bawahnya bisa merefleksikan pandangan yang berada di bawahnya.
Perubahan yang mendadak ini membuat Debi terkejut, tapi dia tidak merasa takut. Pada saat itu seorang pria dan seorang wanita tiba-tiba muncul, datang ke sisinya. Mereka mengenakan pakaian yang sangat formal, sang pria memakai setelan jas bewarna hitam yang indah, kemeja biru dan berdasi. Sedangkan yang wanita memakai rok dan pakaian terusan bewarna abu-abu gelap, juga memakai sepatu warna gelap. Terjadilah dialog diantara mereka. Debi lebih dahulu bertanya kepada mereka, dan pria itu yang menjawab.
"Siapa anda?"
"Apakah Anda tahu siapa saya?"
"Saya tidak tahu."
"Lubuk hati Anda tahu."
"Saya tidak tahu, saya tidak tahu dari mana Anda berasal."
Pria itu mendongak melihat ke atas. Debi juga menengok ke atas dan melihat di bawah benda besar memantulkan benda-benda dari lantai. Pria itu kemudian bertanya, "Sekarang Anda tahu siapa saya?"
"Saya tidak tahu, tidak dapat menerka."
"Adalah saya, Blastraun."
Debi tercengang, segera menangis, dan berkata, "Sudah lama tidak ketemu!"
Pria yang bernama Blastraunini adalah teman alien Debi selama bertahun-tahun!
"Anda pernah melihat saya, tapi Anda tidak ingat lagi," Blastraun berkata kepada Debi, ia ingin mengubah tampilannya untuk melihat apakah Debi dapat mengenalinya.
"Saya tidak dapat mengenali anda," kata Debi.
"Dari lubuk hati, Anda telah mengenalinya."
Adegan ini bukanlah suatu adegan imaginasi dalam fiksi ilmiah, tapi momen sesaat yang benar-benar terjadi. Debi secara nyatamengalaminya. Debi lahir pada 1961 di kota Argillite Kentucky. Menurut memori Debi, ini adalah terakhir kali ia bertemu dengan 'teman' aliennya Blastraun. Wanita Amerika ini dalam seumur hidupnya yang luar biasa, telah beberapa kali bertemu dengan alien. Pertama kali saat masa kanak-kanak ketika berusia tiga tahun.
debi-2
Debi yang berusia tiga tahun (Foto diberikan oleh Debi dari New Era Weekly)
Ketika berusia tiga tahun 'terpilih' oleh alien
Suatu hari pada 1964, ketika Debi baru berusia tiga tahun, dia sedang bermain di ruang tamu rumahnya. Seekor anak kucing yang sedang berada di sampingnya tiba-tiba menjerit, ketika Debi mendongak melihat ke atas, ada dua alien kecil yang pendek muncul di depannya.
Dua alien itu tingginya sekitar empat kaki (1,2 m). Alien yang satu lebih tinggi sedikit dibandingkan yang lain. Kulit mereka berwarna abu-abu, matanya sangat besar. Melihat mereka, Debi juga tidak takut.
Alien yang lebih tinggi bertanya Debi, "Nama saya Blastraun, siapa namamu?"
"Nama saya Debi. "
"Apakah Anda ingin ikut saya pergi? "
"Ya saya bersedia."
Debi mengingat kembali, dia merasakan pembicaraan di antara mereka adalah menggunakan bahasa Inggris, tapi dia tidak terlalu yakin. Blastraun dapat menggunakan metode memancarkan pikiran untuk berkomunikasi, dan juga dapat berbicara. Debi mengatakan kepada wartawan bahwa ketika mereka tidak menggunakan metode memancarkan pikiran, maka akan menggunakan bahasa Inggris. Dikarenakan memori tidak akurat, kemungkinan digunakan dalam bahasa lain. Menurut Debi, seorang temannya mengatakan kepadanya, bahwa saat sedang panik, dia akan mengeluarkan bahasa aneh.
Melaju di Danau Michigan
Alien yang bernama Blastraun ini kemudian membawa dia pergi, melayang di udara hingga tiba di Danau Michigan. Lalu mulai melayang di atas air. Mereka melaju jauh di atas danau, kemudian mulai turun ke bawah. Saat proses penurunan, Debi melihat air di sekitarnya, dia merasa sangat ngeri, namun dia tidak basah. Dia bertanya kepada Blastraun, "Mengapa hal itu bisa terjadi?"
Blastraun menjawab, "Karena tubuh Anda dikelilingi oleh lapisan udara."
Pengalaman aneh berjalan di dalam air masih teringat segar dalam ingatan Debi.
"Itu adalah perasaan yang sangat mengerikan, sampai sekarang saya masih takut air, tidak berani turun ke dalam air lagi, karena itulah selama ini saya tidak berani pergi berenang."
Mereka berjalan sangat lama di dalam air. Ketika mulai dekat dengan permukaan air, di dalam air dia bisa melihat ada cahaya, kemudian secara bertahap berubah jadi gelap, semakin gelap. Tidak ingat seberapa lama. Secara bertahap dia mulai melihat muncul cahaya terang di bawah. Perlahan-lahan semakin terang. Ketika maju ke depan lagi, muncul sebuah kota besar di depan matanya. Besarnya kota ini juga tidak dapat terlihat tepinya. Tapi dia bisa melihat bahwa kota itu dikelilingi oleh air, seperti di dalam sebuah gelembung air besar.
Kota besar alien di bawah danau
Setelah itu mereka memasuki kota. Debi menjelaskan bahwa dia tidak tahu bagaimana mereka masuk ke dalam kota, proses ini dia sama sekali tidak teringat lagi. Kotanya sangat besar, tampaknya dibangun di atas sebuah pulau berbatu besar. Tidak ada air di dalam kota, tetapi ketika ia mendongak ke atas, di atasnya penuh air, tetapi tidak dapat jatuh ke bawah. Dia juga tidak melihat ada kaca yang menahan air dari luar. Di dalam air banyak ikan, sangat jelas dapat terlihat.
Di dalam kota ini ada banyak bangunan. Semua konstruksinya dari logam, bentuk bangunannya beraneka ragam. Ada beberapa yang bentuknya bulat, tetapi tidak benar-benar bulat. Ada juga yang berbentuk kotak. Semua tidak sama, yang kongkret dia tidak teringat lagi. Bentuk jendela juga ada berbagai macam, tapi tidak memakai kaca.
Di dalam kota ada banyak alien. Beberapa dari mereka ada yang sedang bekerja, ada yang sedang berbicara, ada yang sedang bermain. Di mana-mana ada, pemandangannya seperti dalam kota manusia.
Mereka masuk ke dalam sebuah bangunan. Pintu bangunan itu juga agak khusus. Di dalanya juga terang, tapi tidak tahu dari mana cahaya itu dipancarkan. Cahaya di seluruh kota juga tidak tahu dipancarkan dari mana .
Sementara itu di dalam bangunan, banyak terdapat alien dan manusia bumi. Ada sekitar sepuluh atau lebih manusia bumi yang tingginya hampir mirip dia. Mereka sedang berada di sana bermain.
Ada banyak makanan. Beberapa makanan sama seperti yang dimakan manusia. Ada beberapa yang berbeda dengan apa yang kita makan. Beberapa buah yang aneh, sayuran, dan benda yang mirip dengan daging. Alien itu memberi makan anak-anak bumi. Ada juga ada permen.
debi-3
Pada kaki kanan di bawah lutut pada posisi sekitar 1/3 di bawah lutut Debi, ada daerah yang sedikit lebih gelap, tempat itu adalah posisi implan lempeng kaca kecil oleh alien. (Foto: Majalah New Era: Chen Lei)






Debi juga mengalami pemeriksaan fisik. Anak-anak dari bumi bergiliran jalan melalui cahaya yang dipancarkan tempat khusus. Juga pernah berbaring di sana. Sesuatu seperti kepala sensor bergerak di atas sana.
Kemudian mereka menanamkan ke kaki Debi sebuah lempeng kaca hitam. Kaca itu sangat kecil. Ketebalannya seperti kuku. Lebarnya kira-kira sekitar seperdelapan inci. Bentuknya segitiga, tapi tepinya tumpul, dan pinggirnya ada garis putus-putus yang terkomposisi oleh pola kembang, sama seperti dekorasi hiasan.
Mereka menanamkan lempeng kaca kecil ini di depan kaki bawah lutut Debi. Tidak ada perasaan nyeri. Tak lama kemudian, Debi sudah berada di kamarnya, dan masih siang hari. Tapi bagaimana Debi bisa pulang kembali?
Tidak ada ingatan apapun, hanya mengetahui seluruh proses memakan waktu sekitar dua atau tiga jam.
Ibu Debi mengira dia tertidur. Debi menceritakan pengalamannya itu. Namun ibunya merasa Debi omong kosong. Ibunya bilang kejadian yang dialami Debi hanyalah imaginasi saja. Dia juga memperingatkan Debi agar tidak menceritakannya ke orang lain.
BERSAMBUNG
          Baca Part 2







By Unknown
A Short Description about youself







Stay Connected With Us
Feed Icon Twitter Icon Facebook Icon Google+ Icon Youtube Icon


Share and Spread Share On Facebook +1 This Post Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati


Related Articles

JOIN THE DISCUSSION

Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments

0 komentar: